Sabtu, 25 Agustus 2007

Peringkat Kesiapan Digital Indonesia Merosot

Jumat, 24/08/2007 10:53 WIB
Peringkat Kesiapan Digital Indonesia Merosot
Wicaksono Hidayat - detikinet


Pelatihan Penggunaan Komputer di Indonesia (nks/inet)


Jakarta - Peringkat Indonesia dalam hal kesiapan digital merosot. Di sisi lain, posisi negara tetangga seperti Singapura atau bahkan Vietnam justru meningkat.

Daftar E-Readiness yang disusun The Economist untuk tahun 2007 menunjukkan beberapa perubahan. Namun untuk Indonesia perubahan itu boleh dibilang kurang baik.

Dilihat dari nilai, skor Indonesia dibandingkan tahun 2006 bertahan pada angka 3,39. Tapi, dari sisi peringkat, Indonesia merosot lima peringkat ke posisi 67 dibanding posisi 62 di tahun sebelumnya.

Posisi terunggul masih ditempati oleh Denmark, disusul oleh Amerika Serikat dan Swedia yang seri di posisi kedua. Meski masih didominasi negara Eropa, posisi 10 besar tahun 2007 kini diisi juga oleh dua negara Asia.

Singapura, negara yang berbatasan dengan Indonesia, melesat ke posisi 6 di banding posisi 13 tahun lalu. Sedangkan Hong Kong kini melesat ke posisi 4 dari posisi 10.

Negeri jiran Malaysia juga mengalami peningkatan posisi dari 37 ke 36. Hal yang sama dialami Vietnam (66 ke 65) dan Filipina (56 ke 54).

Hal itu terlihat dalam laporan E-Readiness The Economist, yang dikutip detikINET, Jumat (24/8/2007).

Yogya Dipuji

Meski posisi Indonesia boleh dibilang terpuruk, Indonesia mendapat pujian khusus dalam laporan tersebut. Terutama yang disoroti adalah bagaimana Yogyakarta bisa memanfaatkan teknologi informasi dengan baik. Misalnya dengan membuat hotspot di gedung DPRD yang digunakan anggota dewan untuk melakukan koordinasi lewat Instant Messaging saat rapat.

Selain itu Yogya juga dipuji soal pemanfaatan SMS untuk mendapatkan tanggapan dari masyarakat terkait kebijakan pemerintah dan untuk menyebarkan informasi terkait kesehatan, terutama untuk mencegah penyebaran flu burung.

Peringkat E-Readiness ini merupakan patokan bagaimana kesiapan sebuah negara dalam memanfaatkan potensi teknologi informasi. Beberapa faktor yang dilihat mencakup kondisi lingkungan e-business di sebuah negara, bagaimana pasar bisa meraih peluang di internet, konsumsi jasa serta perangkat teknologi informasi oleh individu dan bisnis, dan juga kebijakan pemerintah dan kesiapan hukum.

Berikut daftar 10 besar peringkat E-Readiness serta posisi beberapa negara Asia Tenggara di daftar itu:

1. Denmark
2. Amerika Serikat dan Swedia
4. Hong Kong
5. Swiss
6. Singapura
7. Inggris (United Kingdom)
8. Belanda
9. Australia
10. Finlandia
36. Malaysia
49. Thailand
54. Filipina
65. Vietnam
67. Indonesia

Laporan lengkapnya bisa diunduh secara cuma-cuma di EIU.com. ( wsh / wsh )

Tidak ada komentar:

Bibliography