Sabtu, 25 Agustus 2007

Memetakan Ulang Bisnis di Era Internet

Memetakan Ulang Bisnis di Era Internet (1)

suarasurabaya.net|
Konverjensi teknologi digital.
Internet Protocol.
Cepat menguasai teknologi.
Melihat dan menciptakan peluang aplikasi.
Membuat massal dengan mengejar kuantiti besar.

Itulah ciri-ciri bisnis di jaman Internet ini. Beberapa tulisan selanjutnya menuturkan bagaimana seluk beluknya.


Sejak komputer pribadi (PC/personal computer) diciptakan tahun '80 an, perkembangan konverjensi (penyatuan) alat tersebut dengan alat lain yang tadinya berdiri sendiri kini semakin merebak. Di Tahun 1989, Creative Technology yang dipimpin oleh Sim Wong Hoo pencipta Sound Blaster memulai debut konverjensi PC dengan perangkat audio, video dan multimedia. Komputer tidak lagi hanya sebagai alat pengolah data teks dan gambar, tetapi telah menjadi simpul berbagai fungsi alat telekomunikasi, pemutar film-video, suara, televisi, radio, dan berbagai alat pengendali/kontrol.

Singkatnya, berbagai peralatan elektronik kini telah menjadi sebuah alat multi fungsi dengan berbagai varian bentuk dan jenisnya. Berbagai fungsi dalam satu alat tadi makin hari makin meningkat kemampuannya. Sebuah handphone yang dilengkapi dengan kamera misalnya, bisa jadi kita menyebutnya kamera yang ada teleponnya, bukan telepon yang ada kameranya.

Didahului oleh konverjensi pada peralatan fisik, kehadiran dan merebaknya Internet dengan protokol standar TCP/IP (disingkat IP - Internet Protocol) membuat saat ini makin banyak peralatan yang dapat dikendalikan, dilewatkan dan disatukan dengan basis protokol IP. Dari peralatan elektronik kantor, alat komunikasi, hingga masuk dapur pun kini tersedia dengan standar IP based technology.

Di samping peralatan, teknologi berbasis IP ini membuat banyak aplikasi akhirnya berbondong-bondong masuk ke ranah Internet. Simak saja bisnis penyiaran radio, televisi, satelit, hiburan, dan deretan panjang bisnis yang mengandalkan informasi seluruhnya saat ini ada di Internet. Mengapa ? Karena masa depan ada di Internet. Di "alam" yang saling terkoneksi dan mempunyai tata nilai serta "peradaban" baru.

Itulah realita semua konverjensi yang dipacu oleh semakin banyaknya peralatan berbasis teknologi digital dan Internet Protocol. Semuanya makin menyatu baik secara fisik maupun lojik. Menjadi produk massal dan murah.


Dampak bisnis.

Konverjensi peralatan digital dan IP saat ini telah merevolusi peta bisnis dunia yang pada dasarnya karena makin terbukanya peluang usaha baru yang sebelumnya hanya dapat dilakukan oleh pemodal kuat. Perhatikan saja di bidang telekomunikasi, juga di Indonesia terlepas dari legal atau illegal, dengan modal hanya beberapa juta rupiah untuk komputer dan saluran Internet, seseorang dapat menjadi "operator" telepon berbasis IP (VOIP-Voice Over Internet Protocol).

Dalam skala lebih luas kehadiran Skype, sebuah sistem telepon antar komputer berbasis IP yang didirikan oleh Niklas Zennström dan Janus Friis tahun 2003 telah mengguncang berbagai perusahaan telekomunikasi dunia. Dan menurut Technology News Daily, dalam kurun waktu setahun Skype telah mengantongi pendapatan 7 juta dollar AS. Selang setahun kemudian menurut kantor berita BBC, E-bay sebuah raksasa lelang online dunia telah mengambil alih Skype senilai 2.6 milyar dollar AS. Angka-angka fantastis yang dihasilkan kurang dari lima tahun ! Lebih pendek dari satu periode pemerintahan kabinet di Indonesia.


LENDY WIDAYANA,
Managing Partner IndonesiaDiscovery Research & Documentary.
lendy@indonesiadiscovery.net

Tidak ada komentar:

Bibliography